menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf

Perbaikilahkalimat tersebut sesuai dengan kaidah penyusunan paragraf dan penyusunan kalimat efektif! KUNCI JAWABAN 1) Mesin cetak ditemukan oleh Gutenberg yang lahir di tahun 1398 Perbaikan : Gutenberg (1398 – 1468) merupakan penemu mesin cetak. 2) Radio ditemukan pada tahun 1929 oleh guglielmo marconi.
d Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Paragraf Bacalah teks berikut! Carilah kalimat yang tidak padu pada tiap paragraf! Lebah (1) Lebah memiliki ciri fisik secara khusus. Sebagai serangga, lebah memilik tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi. Jika sengat digunakan
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222035 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3365ba561c83 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
ShortcutUntuk Navigasi Dokumen. Shortcut Untuk Memilih Teks (Blok) Shortcut Untuk Meratakan dan Format Paragraf. Shortcut Untuk Format Karakter (Font) Shortcut Untuk Mencetak Dokumen. Shortcut Untuk Penulisan Referensi, Catatan Kaki, dan Indeks. Menggunakan Tombol Fungsi (F1 - F12) Shortcut Mengubah Tampilan Microsoft Word.
Latar Belakang Karangan siswa merupakan hasil pengungkapan ide siswa yang dinyatakan dalam tulisan. Dengan membuat karangan artinya siswa belajar mengembangkan gagasan-gagasan yang dimilikinya. Selain itu, karangan dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa dalam menulis. Karangan yang dibuat siswa dapat berupa narasi, artikel, puisi, maupun bentuk yang lainnya. Di dalam penulisan karangan tidak luput dari penulisan kalimat dan paragraf. Penulis paragraf harus memenuhi syarat paragraf yang baik agar kualitas karangan tetap baik. Menurut Widjono 2012230, ada syarat dalam penulisan paragraf yang baik yaitu kesatuan, kepaduan, keruntutan, dan kosistensi penggunaan sudut pandang. Berbeda halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “paragraf yang baik terdiri atas kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan”. Dapat disimpulkan bahwa kepaduan koherensi dalam paragraf sangatlah penting untuk pembentukan paragraf yang baik. Penulisan paragraf harus memunculkan satu ide pokok dan tidak boleh lebih. Hal tersebut senada dengan pendapat Widjono 2012230, “setiap paragraf hanya berisi satu pikiran”. Ini menunjukkan apabila suatu paragraf memiliki lebih dari satu ide pokok maka belum dapat dikatakan paragraf yang baik. Ini dapat menyebabkan pembaca bingung dalam memahami maksud penulisnya. Di dalam penulisan paragraf yang baik, tidak luput dari syarat keterpaduan. Baik keterpaduan makna maupun bentuk. Keterpaduan makna atau yang biasa disebut dengan koherensi berfungsi agar suatu paragraf memiliki satu gagasan pokok. Menurut Keraf 200443, “yang dimaksud dengan koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur kata atau kelompok kata yang membentuk kalimat itu”. Koherensi menjadikan sebuah tulisan menjadi mudah dimengerti dan tidak memiliki banyak gagasan pokok dalam satu paragrafnya. Koherensi dianggap penting karena dapat dijadikan tolak ukur suatu kualitas tulisan. Sama halnya dengan pendapat Pamungkas 201260, “bahwa sebuah paragraf bukan semata-mata kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa koherensi antarkalimat maupun paragraf sangat diperlukan untuk memahami makna tulisan. Dilihat dari pentingnya kepaduan antarkalimat dan paragraf, penulis memiliki pendapat bahwa perlu diadakan pengajaran koherensi agar karangan siswa menjadi baik. Selain itu, memudahkan siswa dalam membuat ide-ide atau mengembangkan gagasan yang dimilikinya menjadi sebuah karangan. Hal ini dapat menjadikan alur penulisan ataupun jalan pikiran siswa tertata dengan baik. Di dalam bukti nyata, ditemukan masih banyaknya karangan siswa yang belum memiliki kepaduan antarkalimat dan paragrafnya. Hal tersebut didukung oleh penelitian Hastuti 2014 yang berjudul “Analisis Ketidakpaduan Karangan Siswa Kelas VII H SMPN 2 Banyudono”. Dalam penelitian yang dilakukan Hastuti, banyak dijumpai karangan siswa yang tidak koheren antarkalimat dalam satu paragraf. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Prihatin 2013 yang berjudul “Kesalahan di Bidang Kohesi dan Koherensi Serta Penyebabnya Pada Karangan Bahasa Jawa Siswa Smp Kelas VIII Di Kota Pemalang”. Penelitian tersebut membahas kesalahan-kesalahan siswa dalam menulis karangan pada aspek kohesi dan koherensinya. Hanya saja penelitian tersebut berfokus pada karangan berbahasa jawa. Maksud ditulisnya makalah ini adalah sebagai pertimbangan agar pengajaran koherensi diajarkan pada siswa secara utuh sehingga kualitas karangan siswa menjadi lebih baik. Koherensi sangat penting dalam penulisan karangan karena mempengaruhi pemahaman pada pembaca. Apabila koherensi antarkalimat dan paragraf tidak diperhatikan, dapat menyebabkan ketidakpaduan dalam penulisan karangan dan memunculkan banyak gagasan dalam satu paragraf. Rendahnya Mutu Karangan Siswa Akibat Rendahnya Mutu Paragraf Di dalam pembelajaran, siswa seringkali ditugaskan untuk membuat karangan. Hal ini dilakukan agar siswa mampu menulis dan menuangkan ide yang dimilikinya. Siswa biasanya membuat karangan dengan langsung menuangkan ide dalam tulisannya. Mereka kurang memperhatikan hal-hal yang menjadi unsur pembentuk karangan, terutama kepaduan. Hal tersebut jarang diperhatikan siswa karena mereka lebih memperhatikan struktur pembangun ataupun ciri bahasa. Padahal, suatu mutu karangan dapat dinilai melalui kepaduan paragrafnya. Apabila paragraf yang dibuatnya tidak padu dapat memunculkan banyak gagasan dalam satu paragrafnya. Selain itu, Pembahasan yang diinginkan penulis tidak akan tersampaikan dengan baik. Ini menyebabkan maksud penulis dalam menulis karangan sia-sia belaka. Paragraf memiliki peranan penting dalam suatu karangan. Sebelum beranjak ke paragraf hal yang perlu dibenahi terletak pada hubungan antarkalimat. Apabila hubungan antarkalimat sudah baik, maka hubungan antarparagraf pun ikut membaik. Menurut Hastuti 201412, terdapat beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membuat karangan padu. Kesulitan tersebut meliputi Kesulitan dalam menentukan gagasan utama. Kebanyakan dari mereka, kesulitan menentukan gagasan utama yang itu terlihat pada karangan yang telah dibuat sebagian siswa dalam membuat karangan tidak ada gagasan utama. Jadi cerita dalam karangan tersebut dalam satu paragraf menceritakan lebih dari satu kejadian yang dalam karangan itu harus memeiliki satu pokok gagasan utama. Kesulitan Siswa belum memahami bahwa dalam satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat utama dan satu gagasan pokok. Kesulitan siswa belum memahami dalam mengembangkan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat penjelas. Sehingga dalam membuat kalimat-kalimat penjelas sering menyimpang dari kalimat utamannya atau gagasan pokok. Dalam membuat sebuah karangan agar paragraf tetap padu, sebaikna dibuat kerangka karangan terlebih dahulu. Sehingga ketidakpaduan paragraf dapat dihindari. Kesulitan siswa yang dihadapi siswa yaitu kurangnya menguasai kosa kata, atau kosa kata yang dimiliki kurang sehingga dalam membuat karangan tersebut anatara kalimat-kalimatnya menjadi kurang padu. Berdasarkan paparan kesulitan tersebut, dapat diidentifikasi bahwa pengajaran koherensi perlu dilakukan agar kualitas karangan yang dibuat siswa menjadi lebih baik. Disamping itu mengajarkan kepada siswa untuk hati-hati dan memperhatikan cara menulis dengan baik tanpa asal tulis dan tuang gagasan saja. Selain kesulitan, terdapat pula kesalahan-kesalahan penggunaan koherensi pada karangan siswa. Hal ini dikemukakan oleh Prihatin 201336 Kesalahan koherensi berupa kesalahan antarkalimat dan antarparagraf. Kesalahan koherensi antarkalimat meliputi kaitan argumentatif, kaitan alasan tindakan, kaitan alasan sebab akibat, kaitan perumpamaan. Hal lain diluar kaitan semantis yang menyebabkan paragraf tidak koheren adalah kalimat tidak logis, proposisi kalimat lebih dari satu, kalimat belum final, susunan kalimat tidak tepat, gagasan kalimat tidak jelas, gagasan/ ide dalam pargarf lebih dari satu. Kesalahan koherensi antar paragraf adalah adanya hubungan makna antar paragraf yang tidak relevan. Dari paparan diatas, ternyata penggunaan koherensi dalam karangan belum dikuasai oleh siswa. Ini dapat menyebabkan kualitas karangan siswa menurun. Maka perlu adanya pengajaran koherensi yang lebih mendalam agar siswa dapat memahami dan mempraktekkan dalam penulisan karangan sehingga tidak terjadi kesalahan yang sama. Pengajaran Koherensi Antarkalimat Dan Paragraf Berdasarkan paparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa menulis kalimat dan paragraf yang koheren tidaklah mudah. Ada macam-macam kesulitan yang dijabarkan pada bagian sebelumnya. Dari kesulitan-kesulitan tersebut perlu adanya evaluasi agar siswa lain tidak mengalami hal yang sama. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis karangan yang koheren. Dengan adanya kesulitan dan kesalahan yang dialami siswa dalam menulis karangan maka perlu adanya evaluasi pada pembelajaran menulis karangan terutama pemahaman koherensi kalimat dan paragraf. Dengan adanya pembelajaran koherensi yang mendalam, dapat meminimalisir kesalahan maupun kesulitan yang dialami siswa dalam menulis karangan. Perlu diketahui bahwa koherensi dapat membuat ide siswa tersampaikan secara jelas dan dapat membuat cara berpikir siswa menjadi terurut dan sistematis. Ini dapat dibuktikan dengan penulisan satu paragraf. Apabila dalam satu paragraf tersebut hanya terdapat satu ide pokok dan penjabarannya dari sebuah kalimat utama maka dapat dinilai cara berpikir siswa terurut. Di dalam koherensi unsur pembentukkan tidak hanya piranti kohesi tetapi ada pula substitusi, repetisi, kata ganti, dan lain-lain. Menurut Rani dkk 2013164, “koherensi sebuah wacana tidak hanya terletak pada adanya piranti kohesi.” Selain itu, koherensi sebuah paragraf dapat tercipta dengan adanya proposisi penataan urutan kalimat dimana kalimat utama sebagai acuan adanya kalimat penjelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Rani dkk 2013166, “syarat terciptanya koherensi wacana, selain penataan urutan kalimat proposisi, bahwa proposisi itu harus positif”. Dengan adanya proposisi pembaca akan mudah menemukan ide pokok yang dimaksud penulis. Berbeda halnya dengan Keraf 200485-91 yang menyatakan bahwa untuk memperoleh kepaduan yang baik dan mesra antar kalimat-kalimatnya harus diperhatikan persyaratan yaitu masalah kebahasaan dan perincian dan urutan isi. Masalah kebahasaan meliputi repetisi, kata ganti, dan kata transisi. Pendapat tersebut mirip dengan pernyataan Widjono 2012232 bahwa keterkaitan kalimat menghasilkan kepaduan paragraf. keterkaitan itu dapat dibangun melalui repetisi, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengajaran koherensi meliputi. Mengajarkan pengenalan koherensi pada paragraf ataupun kalimat. Hal ini adapat dilakukan dengan menunjukkan contoh-contoh paragraf yang koheren dan tidak koheren. Ini dilakukan guna mengajak siswa membedakan suatu paragraf itu termasuk koheren ataukah tidak. Mengajarkan piranti-piranti koherensi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengenalkan piranti apa sajakah yang dapat membangun kekoherenan baik kalimat maupun paragraf. menurut Widjono 2012232, kepaduan suatu kalimat atau paragraf dapat dibangun melalui repitisi pengulangan kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel. Mengajak siswa membuat satu paragraf dengan satu ide pokok. Hal ini bisa dilakukan dengan kegiatan 5 menit sebelum pelajaran dimulai, siswa diajak membuat paragraf yang koheren. Dengan demikian, siswa akan terbiasa membuat paragraf yang koheren sehingga kualitas karangan siswa menjadi meningkat. Dalam artikel penelitiannya, Prihatin 201337 berpendapat ada hal yang perlu disarankan dalam pengajaran kohesi dan koherensi yang meliputi. Guru perlu membekali pengetahuan kohesi dan koherensi kepada siswa dalam pembelajaran menulis. Diperlukan materi pembelajaran menulis yang dilengkapi sarana kohesi dan koherensi dalam proses pembelajaran menulis. Dipandang perlu adanya penelitian mengenai pengembangan materi ajar, dalam pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada pembelajaran menulis dengan menggunakan bahasa jawa. Dipandang perlu untuk melakukan penelitian mengenai model pembelajaran yang tepat untuk pengajaran kohesi dan koherensi dalam pembelajaran mengarang dengan bahasa jawa khususnya. Penutup Pada penulisan karangan, ada beberapa kesulitan yang dialami siswa dalam membentuk kepaduan koherensi baik kalimat maupun paragraf. Salah satunya yaitu kesulitan menentukan gagasan utamanya. Hal ini membuat siswa menjadi sulit mengembangkan ide-idenya dan bercampur aduk menuliskan kalimat penjelas dalam satu paragraf. Selain kesulitan terdapat pula kesalahan yang dialami siswa salah satunya penggunaan proposisi antarkalimat dan hubungan makna yang tidak relevan. Pengajaran koherensi sangat penting diberikan kepada siswa karena hal ini merupakan dasar dalam membentuk suatu paragraf yang baik dan padu. Selain itu, dengan adanya pengajaran koherensi, dapat memperbaiki kualitas karangan siswa yang sebelumnya belum tertata secara sistematis sampai menjadi tertata secara sistematis. Adapun penjelasan langkah-langkah yang dituliskan untuk melatih siswa membuat paragraf yang koheren. Terdapat pula, pendapat yang disampai Prihatin dalam sebuah artikelnya dalam membenahi pembelajaran koherensi. Daftar Rujukan Hastuti, Rika Sari. 2014. Analisis Ketidakpaduan Paragraf pada Karangan Siswa Kelas VII H Smp Negeri 2 Banyudono, Online, diakses 16 November 2015. Keraf, Gorys. 2004. Komposisi. Semarang Bina Putera Pamungkas, Sri. 2012. Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif. Yogyakarta Andi Offset Prihatin, Siti. 2013. Kesalahan bidang kohesi dan koherensi serta penyebabnya pada karangan bahasa jawa siswa SMP kelas VIII di Kota Pemalang. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, online, 2 1 33-37, diakses 17 November 2015. Rani, Abdul., Martutik., Arifin, Bustanul. 2013. Analisis Wacana Tinjauan Deskriptif. Malang Surya Pena Gemilang. Widjono. 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan tinggi. Jakarta Kompas Gramedia
14 Rumusan akhir tentan suatu yang disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks disebut dengan . A. fakta B. argumentasi C. ajakan D. simpulan 15. Teks persuasi merupakan teks yang berisi . A. langkah-langkah B. imbauan C. urutan peristiwa D. penjelasan 16. Perhatikan paragraf berikut!
Dalam menyusun paragraf, apa pun corak pengembangannya, haruslah selalu memenuhi persyaratan pengembangan paragraf. Menurut Akhadiah dkk. 1999148 sebuah paragraf yang baik mempunyai tiga syarat, yaitu 1 kesatuan, 2 kepaduan, dan 3 kelengkapan. Ketiga syarat tersebut juga sudah Anda pelajari pada paparan modul awal Buku Materi Pokok ini. Dalam menyusun paragraf deskripsi, ketiga syarat tersebut harus hadir. Artinya, jika saat pengembangan terdapat kalimat yang tidak satu ide pokok, tidak menunjukkan kepaduan, dan tidak menunjukkan kelengkapan, maka kalimat-kalimat tersebut tidak dapat disebut membangun paragraf deskripsi. Untuk memperdalam pemahaman Anda, berikut kami sajikan paragraf deskripsi berikut Petualangan lidah saya berlanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang berlokasi di gapura Pasar Klewer. Pasar Klewer adalah salah satu ikon kota Solo yang terkenal. Buka tiap pukul siang, warung ini lazim diserbu warga yang hendak menikmati "lundin" lunch dinner- makanan di antara makan siang dan malam. Layaknya tempat makan favorit, ia diantre pengunjung jauh sebelum jam kambing sekilas mirip gulai. Sebagai olahan kental, gulai disuka banyak orang. Perbedaannya terletak pada kuah-tengkleng tidak menggunakan santan. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkleng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, yakni menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih langsung dari batang tulang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tulang, warung menyediakan daging dari bagian kepala, jeroan, serta otak.Dimodifikasi dari "Wisata Kuliner di Kota Batik", Garuda Magazine, 1 Agustus 2010 halaman 118.Jika Anda cermati dua paragraf tersebut, apakah Anda mengetahui bagian mana yang mengacaukan ciri paragraf yang padu? Ya, Anda benar, kalimat kedua paragraf pertama adalah kalimat yang tidak satu bahasan, sementara kalimat ketiga paragraf pertama belum menggambarkan kemudahan pemaknaan karena konstruksi yang tidak lengkap. Sementara itu, dalam paragraf kedua kalimat kedua juga hadir "mengacaukan" kepaduan makna yang mestinya terjalin. Fokus pada tema yang dibahas menjadi terganggu dengan paparan tentang karakteristik gulai. Contoh Petualangan lidah saya berlanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang berlokasi di gapura Pasar Klewer. Warung yang buka tiap pukul ini lazim diserbu warga yang hendak menikmati "lundin" lunch dinner... makanan di antara makan siang dan malam. Layaknya tempat makan favorit, pengunjung sudah mengantre jauh sebelum warung tersebut kambing sekilas mirip gulai. Perbedaannya terletak pada kuahnya. Jika kuah gulai menggunakan santan, maka tidak demikian dengan kuah tengkleng. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkleng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, karena pelanggan akan menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih langsung dari batang tulang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tulang, warung tersebut menyediakan daging dari bagian kepala, jeroan, serta mengacu pada paparan sebagaimana Contoh 12 tentu Anda memahami betul bagaimana prinsip kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan, bukan? Penjelasan ini tentu saja sekaligus membantu Anda bahwa ketika akan menulis suatu paragraf deskripsi, batasi pembahasan pada satu topik yang menjadi membantu mempermudah Anda dalam menyusun paragraf deskripsi, berikut ini disajikan rambu-rambu Suparno, 2002 yang dapat Anda ikuti. Karena sifatnya rambu-rambu, Anda pun boleh mencari dalam bentuk dan cara yang mungkin berbeda. Langkah yang harus Anda lakukan setidaknya adalah1. Tentukan apa yang akan dideskripsikan misalnya apakah akan mendeskripsikan orang atau mendeskripsikan tempat; 2. Rumuskan tujuan pendeskripsian apakah deskripsi dilakukan sebagaialat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi atau tujuan lain yang sifatnya reportase;3. Tetapkan bagian yang akan dideskripsikan kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh?, kalau yang dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik? Jadi, dalam tahap ini Anda harus mengumpulkan data dengan mengamati objek yang ditentukan serta menyusunnya ke dalam urutan yang padu;4. Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai sesuatu yang dideskripsikan?, atau pendekatan apa yang akan digunakan penulis?sumber Keterampilan Menulis, M. Yunus dkk., 2013, universitas terbuka hal.
Aspekaspek bahasa itu antara lain, yaitu: penulisan huruf/ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf. 1). Penulisan huruf dan tanda baca. Penggunaan huruf capital dan tanda baca mempunyai fungsi tertentu dalam susunan kata, frasa, klausa, kalimat, maupun paragraf. Penggunaan huruf capital dan tanda bacadapat
Menelaah isi teks laporan hasil observasi menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta keterampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bacaan. Sumber bahan dapat diperoleh dari sumber bahan buku paket, buku rujukan, majalah, dan sebagainya. Isi bahan dalam kegiatan membaca bahasa dapat berupa bahan yang menyangkut masalah ilmu pengetahuan alam, sosial, budaya, dan kesusastraan. Adapun yang perlu diingat dalam kegiatan membaca bahasa adalah bahan yang akan digunakan harus memuat struktur bahasa. Berikut ini adalah contoh menelaah bahasa teks laporan hasil observasi. A. Mendaftar Istilah pada Teks Hasil Observasi Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu. Contoh istilah biologi abiotik, amputasi, anatomi, antioksidan, asimilasi, aorta, benangsari, ekosistem, embrio, empat sehat lima sempurna, genetika, hermaprodit, insekta, komplikasi, kornea mata, penyerbukan silang, sporadis, transplantasi, umbi batang, vaksin. Isilah tabel dengan istilah yang kamu temukan pada teks 1,2, dan 3. Teks 1 Hutan BakauTeks 2 MuseumTeks 3 Manggis ekosistemmuseumtropika payaustudisimetri habitatheraldikagarcinia mangostana L abrasimaterialabses intrusifosilxanthone karbondioksidaetnisasam fenolat biologiprasejarahantosianin kadar garamkeramonologikarbohidrat B. Menelaah untuk Melengkapi Teks Laporan Hasil Observasi 1. Pola pengembangan Isi Pola pengembangan isi laporan tergantung apa yang diobservasi. Di bawah ini contoh-contoh pengembangan isi dalam teks laporan hasil observasi Contoh 1Contoh 2Contoh 3 definisi pantai uraian jenis pantai dari berbagai segi manfaat pantai definisi pantai uraian jenis pantai dari berbagai segi manfaat pantai definisi terumbu karang habitat terumbu karang jenis terumbu karang dari segi bentuk jenis terumbu karang dari segi tempat tumbuh 2. Pola pengembangan Urutan Isi Dari contoh-contoh itu kelompokkan menjadi beberapa jenis cara pengembangan isi teks laporan hasil observasi. Telaahlah teks Terumbu Karang berikut dan tentukan bagian mana yang belum ada! Daftarlah informasi apa saja yang akan kamu cari! Cari informasi yang relevan pada ensiklopedi atau internet atau buku pengetahuan yang relevan! StrukturKalimat Definisi UmumTerumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa. Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Deskripsi BagianDalam bentuk sederhananya, karang terdiri atas satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Namun pada kebanyakan spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui. Deskripsi BagianTerumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Manfaat terumbu karang secara ekologi adalah sebagai penunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Terumbu karang menyediakan tempat tinggal, mencari makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut. Serta sebagai pelindung pasir dan pesisir dari abrasi, dan mengurangi pemanasan global dengan mengubah CO2 menjadi zat kapur yang bahan baku terumbu. Sedangkan manfaat terumbu karang secara ekonomi adalah sebagai sumber makanan oleh manusia. Seperti rumput laut yang dijadikan agar-agar, berbagai jenis ikan, udang, kepiting, dan teripang. Serta sebagai mata pencaharian baik sebagai nelayan, petani rumput laut, dan sebagainya. Deskripsi BagianTerumbu karang dikelompokkan berdasarkan tempat tumbuh. Berdasarkan letak tumbuh terdapat jenis terumbu karang tepi dan karang penghalang. Terumbu karang tepi adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis dan berkembang di mayoritas pesisir pantai. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Sedangkan terumbu karang penghalang menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai,yaitu terletak sekitar km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. D. Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Paragraf Bacalah teks berikut! Carilah kalimat yang tidak padu pada tiap paragraf! ParagrafKalimat 11 Lebah memiliki ciri fisik secara khusus. Sebagai serangga, lebah memilik tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Beberapa jenis lebah memiliki sengat yang sebetulnya bersifat fatal bagi. Jika sengat digunakan untuk menyengat akan mengakibatkan kematian bagi lebah sendiri. Hal ini disebabkan oleh adanya sengat dan kantong kelenjar yang terlepas dan tertancap pada ciri-ciri serangga pada umumnya badan lebah dibagi menjadi tiga bagian kepala, torak, dan perut. Lebah memiliki berbagai mafaat dalam dunia kesehatan. 12 Lebah memiliki perilaku yang khas. Jika madu diambil, lebah akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni itu. Lebah ada yang bersifat agresif dan ada yang tidak agresif. Perilaku khas lebah juga terkait dengan pembagian kerja lebah. Cara pembudidayaan lebah dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Teknik tradisional dan teknik modern sama-sama baik untuk budidaya lebah. 33 Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk melakukan penyerbukan silang. Lebah di alam berfungsi penting sebagai serangga penyerbuk utama. Kesukaannya akan nektar dan serbuk sari membantu tumbuhan untuk terjadinya penyerbukan silang dan penyebaran serbuk sari. Lebah juga bermanfaat pada dunia pengobatan. Sengat lebah dimanfaatkan manusia dalam pengobatan serupa akupunktur yang dinamakan terapi lebah. Ada berbagai jenis madu dari lebah yang diternakkan. Agar bisa memperoleh madu yang baik, sebaiknya dipilih jenis lebah yang sesuai. Pada dunia kuliner lebah juga memiliki beragam manfaat. Dalam dunia kuliner lebah berperan sebagai bahan yang membuat masakan tertentu lebih nikmat. Memang lebah bermanfaat dalam berbagai bidang. Manfaat lebah merambah pada bidang pertanian, kesehatan, dan kuliner. E. Menyunting kalimat yang mengungkapkan klasifikasi Berdasarkan bentuknya maka terumbu karang dapat dikelompokkan menjadi dua. Manfaat daripada pasir putih untuk kehidupan sangatlah banyak. Perbaikan Berdasarkan bentuknya maka terumbu karang dapatdikelompokkan menjadi dua. Manfaat daripada pasir putih untuk kehidupan sangatlah banyak. Perbaikilah kalimat tersebut sesuai dengan kaidah penyusunan paragraf dan penyusunan kalimat efektif! F. Menyunting kalimat kalimat boros Contoh Salah Manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu adalah manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Perbaikan Manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Terumbu karang mengandung memiliki berbagai manfaat yang sangat besar sekali. Contoh Salah Pantai memiliki berbagai macam-macam manfaat baik secara ekologi dan ekonomi. Perbaikan Pantai memiliki berbagai manfaat baik secara ekologi maupun ekonomi. G Menelaah Prinsip Penggunaan Kata, Kalimat, Tanda Baca dan Ejaan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks Laporan Observasi. Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Koma, Tanda Titik pada Teks Tanda koma , dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. dan, ataupun Tanda koma dipakai di belakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat jadi, dengan demikian Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya. Contoh Pulau Seram, Antartika, Sungai Kapuas Huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografi Selat Lombok, Teluk Benggala H. Penggunaan Imbuhan Asing dalam Teks Laporan Hasil Oservasi Akhiran -is memiliki makna bersangkutan dengan’. Akhiran –is merupakan adaptasi dari bahasa Belanda dan bahasa Inggris berikut. Contoh teknis bersifat atau mengenai menurut teknik. praktis berdasarkan praktik; mudah dan senang memakainya. kronologis berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu. Biologis berkenaan dengan biologi Akhiran -isasi menyatakan proses atau menjadikan sesuatu’. Akhiran –isasi adaptasi dari bahasa Inggris berikut. specialisatie specialization spesialisasi globalisatie globalization globalisasi naturalisatie naturalization naturalisasi I. Penggunaan Imbuhan Asing dalam Teks Laporan Hasil Oservasi Awalan asing banyak digunakan pada istilah-istilah bahasa Indonesia terutama untuk laporan hasil observasi kajian pengetahuan. Kata yang menggunakan awalan asing dicontohkan berikut. anti-melawan’ atau bertentangan dengan’. antioksidan, antikomunis, antiklimaks, antikarat yang artinya bi- misalnya pada bilateral, bilingual, bikonveks. Awalan ini artinya dua’. de- Awalan ini artinya meniadakan’ atau menghilangkan’ seperti pada dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi. ekstra- Awalan ini artinya tambah’, diluar’, atau sangat’ seperti pada ekstrakurikuler, ekstralinguistik, kadang juga dipakai pada kata-kata bahasa Indonesia sendiri. Contoh ekstraketat, ekstrahati-hati. . hiper- lebih’ atau sangat’. misalnya pada hipertensi, hipersensitif. Awalan ini artinya in- awalan ini artinya tidak’. misalnya pada kata inkonvensional, inaktif, ilegal. infra- awalan ini artinya di tengah’.misalnya pada infrastruktur, inframerah, infrasonik. J. Latihan Menelaah Kesalahan Penggunaan Bahasa dan Tanda baca/ejaan Penggunaan salahAlasan SalahPerbaikan Museum yaitu tempat penyimpanan benda bersejarahKalimat definisi dapat dirumuskan menjadi X = Y. X adalah benda sesuatu yang didefinisikan dan Y adalah definisinya. Sementara itu, = adalah kata kerja penghubung seperti adalah, ialah, merupakan, termasuk, atau adalah tempat penyimpanan benda bersejarah Jika ditinjau dari bentuknya, maka terumbu karang dibagi menjadi tiga kategoriMengganti kategori menjadi jenisJika diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, terumbu karang dibagi menjadi tiga kategori. Sesuai dengan peraturan yang ada, maka dilarang berburu di taman nasional Way kapital digunakan untuk huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri geografiSesuai dengan peraturan yang ada, maka dilarang berburu di Taman Nasional Way Kambas K. Penggunaan Kata Baku dan Tidak Baku Kata tidak bakuAlasan tidak bakuKata Baku bawainKosakata pengrusakawalan /pe-/ atau /per-/ yang melekat pada kata berfonem awal /r/ tidak berubah menjadi /peng-/perusak merubahPenambahan awalan me– tidak menjadikan ubah menjadi merubah dengan tambahan r, tetapi mengubah, dengan penyesuaian me– menjadi meng–untuk semua kata dasar yang diawali dengan vokal a, u, i, e, mempengaruhiKata dasar “p” bila diberi awalan “me-“, huruf “p” mengalami pelunturan menjadi “m”.memengaruhi sintesaAkhiran -is memiliki makna bersangkutan dengan’. Akhiran –is merupakan adaptasi dari bahasa Belanda dan bahasa Inggrissintesis resikoresiko tidak baku, kata yang benar adalah "risiko"resiko tidak baku, kata yang benar adalah "risiko"risiko diakomodirakomodasi sesuatu yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya tempat menginap atau tempat tinggal sementara bagi orang yang bepergiandiakomodasi kuwalitasPenambahan konsonan Wkualitas infra merahPenulisan imbuhan serapan asing harus dirangkai dengan kata yang ekstra kurikulerPenulisan imbuhan serapan asing harus dirangkai dengan kata yang
Targetperkuliahan Menulis Buku Ajar tahun ajaran 2009/2010 ini berbeda dengan dengan tahun ajaran 2008/2009. Apabila perkuliahan tahun ajaran 2008/2009 mahasiswa (secara berkelompok) dituntut dapat menghasilkan buku ajar untuk satuan pendidikan pada kelas tertentu, pada tahun ajaran 2009/2010 ini mahasiswa (secara individu) dituntut dua hal, yaitu
Kepaduan/ kohesi dalam paragraf adalah keterikatan antarunsur dalam struktur sintaksis atau struktur wacana yg ditandai antara lain Penggunaan konjungsi, Pengulangan kata/ repetisi, Penggunaan kata ganti pronomina Penggunaan hiponim 1 Penyebab kebakaran hutan di Indonesia ada dua, yaitu cuaca dan ulah manusia. 2 Penyebab yang pertama adalah cuaca panas di Indonesia. 3 Sinar matahari yang panas di Indonesia apabila mengenai objek yang terang, misalnya kaca, yang kemudian tembus mengenai daun-daun kering di hutan bisa menimbulkan api dan kebakaran. 5 Penyebab pertama ini biasanya tidak terlalu sering dan parah dampaknya. 6 Namun, penyebab yang kedua, yaitu ulah manusia, biasanya menimbulkan dampak yang sangat parah karena intensitasnya yang sangat sering. 7 Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai perusahaan.8 Mereka kebanyakan ingin memperoleh lahan untuk berkebun dengan cara mudah dan murah sehingga melakukan pembakaran hutan secara liar. ContohDalam paragraf tersebut terdapat unsur-unsur kepaduan/ kohesi berupa konjungsi, repetisi, dan kata Konjungsi AntarkalimatKonjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimatKBBI. Konjungsi yang berkenaan dengan kepaduan paragraf adalah konjungsi antarkalimat. Konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi kata hubung yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain sebelumnya. Konjungsi yang termasuk dalam golongan ini adalah namun, akan tetapi, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, selain itu, di samping itu, jadi, dsb. Konjungsi-konjungsi tersebut dalam penulisan selalu berada di awal kalimat karena memang fungsinya penghubung dalam paragraf tersebut“5 Penyebab pertama ini biasanya tidak terlalu sering dan parah dampaknya. 6 Namun, penyebab yang kedua, yaitu ulah manusia, biasanya menimbulkan dampak yang sangat parah karena intensitasnya yang sangat sering. 7 Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai perusahaan.”2. Kata Ganti/ pronominaKata ganti/ pronomina adalah kata yg dipakai untuk mengganti orang atau benda. Kata ganti terbagi atas kata ganti umum, penunjuk, dan Kata ganti umum ini, itub. Kata ganti penunjuk sini, situc. Kata ganti orang/ personaPertama aku, saya, kami, kitaKedua kamu, kau, engkau, kalianKetiga dia, ia, mereka Contoh“3 Sinar matahari yang panas di Indonesia apabila mengenai objek yang terang, misalnya kaca, yang kemudian tembus mengenai daun-daun kering di hutan bisa menimbulkan api dan kebakaran. 5 Penyebab pertama ini biasanya tidak terlalu sering dan parah dampaknya.”Kata ganti “ini” di atas digunakan agar kalimat 5 lebih terikat dengan kalimat 4. Kata “ini” berfungsi sebagai pengganti kalimat 4. “ 7 Selain itu, pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai perusahaan.8 Mereka kebanyakan ingin memperoleh lahan untuk berkebun dengan cara mudah dan murah sehingga melakukan pembakaran hutan secara liar.”Kata ganti “mereka” juga digunakan dengan tujuan kepaduan. Kata ganti mereka mengacu pada pernyataan kalimat 7, yaitu “pelakunya pun tidak sedikit dari perseorangan sampai perusahaan”. 3. Pengulangan kata/ repetisiPengulangan kata atau repetisi adalah cara memeroleh kepaduan dengan cara mengulang kata tertentu kata pokok/ penting. Sebagai contoh, dalam paragraf di atas terdapat repetisi terhadap kata “penyebab”. Kata penyebab diulang berkali-kali karena memang kata tersebut yang sedang dibahas dalam paragraf tersebut penyebab kebakaran. Demikian artikel info tentang KEPADUAN PADA PARAGRAF KOHESI , semoga bermanfaat bagi kita semua.
Menelaahkembali hasil tulisan yang telah dicetak karena tidak menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan redaksional dan subtansial. yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf. 1. Proses pengeditan didahului dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan faktual, menghindari kontradiksi dan mengedit berita untuk diperbaiki, menghindari
- Inilah menelah dan memperbaiki kepaduan paragraf, pembahasan tentang aneka hal yang erat kaitannya dengan menelah dan memperbaiki kepaduan paragraf serta keajaiban-keajaiban dunia sejumlah artikel penting tentang menelah dan memperbaiki kepaduan paragraf berikut ini dan pilih yang terbaik untuk – Contoh paragraf persuasi atau paragraf persuasif adalah salah satu yang dibutuhkan pelajar saat ini. Mereka dituntut untuk bisa membuat paragraf persuasi dengan mengangkat sejumlah topik seperti bencana alam,… – Contoh karangan argumentasi juga tidak ketinggalan menjadi buruan anak-anak sekolah untuk menyelesaikan pekerjaan rumah mereka beberapa hari terakhir. Sebenarnya, karangan argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam…Teks eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Tulisan eksposisi……atas 3 struktur, yaitu pernyataan pendapat tesis, argumentasi dan penegasan ulang pendapat awal. Dalam kerangka paragraf eksposisi, kita bisa menjumpai struktur seperti berikut ini 1. Pernyataan pengantar general statement Pernyataan……memperbaiki situasi dalam negeri, tetapi kejayaan Kerajaan Usmani di mata bangsa-bangsa Eropa sudah mulai memudar. Sesudah Sultan Ahmad I 1603-1617 M, situasi semakin memburuk dengan naiknya Mustafa I masa……Timur Tengah. Misi sama memperbaiki moral dan kehidupan Manusia. Satrio Piningit merupakan seorang Manusia yang menerima amanat untuk memperbaiki moral dan tatanan hidup Manusia, Satrio Piningit menerima delapan Wahyu, enam……untuk menerangkan atau menjelaskan serangkaian proses dari suatu gejala atau fenomena alam maupun sosiokultural yang terjadi. Seperti halnya dengan karangan eksposisi, pada karangan eksplanasi kita bisa menjumpai adanya struktur paragraf……bahwa faktor kejahatan manusia sangat berperan pada hancurnya alam, karena menimbulkan kemarahan Allah yang kemudian menurunkan azab maha dahsyat. Dengan muhasabah, maka manusia berusaha memperbaiki perilaku, menjaga kelestarian alam, mencegah……bersembunyi di lapisan Bumi, dan pada gilirannya mengetahui berapa banyak panas yang dihasilkan. Bila perkiraannya tepat, maka ini membantu para ilmuwan memperbaiki pengetahuan mereka tentang lempeng tektonik. Tak hanya itu,…Demikianlah beberapa ulasan tentang menelah dan memperbaiki kepaduan paragraf. Jika Anda merasa belum jelas, bisa juga langsung mengajukan pertanyaan kepada MENARIK LAINNYAmanfaat pohon kaboa, Java tel aviv, kayu tlogosari, orang terkaya di dharmasraya, naskah drama bahasa sunda 10 orang, sunan pangkat, tokoh wayang berdasarkan weton, penguasa gaib pulau sumatera, Ki sapu angin, 9 gunung suci di jawa
Kalimatyang digunakan dalam teks laporan hasil observasi ( LHO ) adalah kalimat bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini artinya kalimat yang digunakan harus kalimat kalimat efektif dengan susunan kata-kata baku. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/ strutur bahasa Indonesia dan pilihan kata baku. Ketidakefektifan
Bahasa Indonesia untuk SMPMTs Kelas IX 30 3. Penggunaan Kalimat yang Efektif Kalimat yang bagaimanakah yang disebut kalimat efektif? Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakaiannya secara tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Ada pun yang dimaksud dengan kalimat efektif adalah kalimat yang mempunyai kaidah sebagai berikut. a. Memerhatikan Bentuk Gramatikal Contoh Kami semua menghadiri rapat di balai desa. Kata kami telah menunjukkan jamak berarti jamak, sehingga tidak perlu ditambah kata semua. Jadi kalimat yang efektif adalah - Kami menghadiri rapat di balai desa. b. Tidak Menggunakan Kata secara Berlebihan dan Bertumpang Tindih Contoh - Pada saat banjir yang telah lalu, mereka juga menerima bantuan sembako. Penggunaan kata pada saat dan telah lalu pada kalimat di atas terlalu berlebihan karena kedua kata tersebut artinya sama. Jadi seharusnya digunakan salah satu saja agar efektif, misal - Saat banjir yang lalu, mereka juga menerima bantuan sembako. c. Tidak Menggunakan Kata Depan yang Berlebihan Contoh - Selain daripada itu, masih ada satu karung berisi lebih dari seratus setel seragam SD serta paket buku dan alat tulis. Kata depan daripada tidak perlu dipakai karena dengan penggunaannya itu subjek kalimat menjadi tidak jelas. Jadi penulisannya menjadi - Selain itu, masih ada satu karung berisi lebih dari seratus setel seragam SD serta paket buku dan alat tulis. 4. Penyusunan Paragraf a. Kepaduan Paragraf Suatu paragraf disebut padu jika kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf tersebut padu kohesif dan paragraf-paragraf dalam bacaan tersebut juga padu koheren. Berikut ini contoh paragraf yang kohesif dan kata-kata yang bercetak tebal merupakan penanda kohesinya. Selepas kebanjiran, warga yang tinggal di tepi Kali Madiun itu terus berjuang meneruskan hidup. Banyaknya sawah dan rumah yang rusak membuat warga trauma bila diminta mengingat kembali banjir yang pernah menerjang dusun mereka. Warga Ngompro saat itu terendam sejak Rabu sampai Jumat. Perahu tak berani masuk karena arus sangat deras, kata Joko Purwanto, Kepala Desa Ngompro. Di unduh dari Kegiatan Kemanusiaan 31 Sementara itu, kaum ibu rumah tangga kehilangan alat memasak mereka. Warga Ngompro kebanyakan memang memasak menggunakan tungku dari tanah liat dan berbahan bakar kayu. Saat banjir, tungku mereka pun ikut hancur lebur, kayu-kayu masih basah dan tak bisa dipakai lagi. Ada pula yang nekat menjadikan meja mereka dialasi seng, lalu dijadikan tungku. Keterangan Penanda kohesi sementara itu.. b. Kesatuan Paragraf Setiap paragraf dalam bacaan adalah sebuah kesatuan yang membicarakan salah satu aspek dari tema seluruh bacaan. Kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf harus berhubungan satu sama lain, sehingga merupakan kesatuan untuk me- nyampaikan suatu maksud, untuk mengulas sesuatu hal yang menjadi pembicaran dalam paragraf itu. Jadi, dalam sebuah paragraf harus ada ide pokok yang mempersatukan semua kalimat dalam paragraf itu. Ide pokok suatu paragraf itu dapat ditampilkan di awal, di tengah, atau di akhir paragraf. Contoh Selepas kebanjiran, warga yang tinggal di tepi Kali Madiun itu terus berjuang meneruskan hidup. Banyaknya sawah dan rumah yang rusak membuat warga trauma bila diminta mengingat kembali banjir yang pernah menerjang dusun mereka. Warga Ngompro saat itu terendam sejak Rabu sampai Jumat. Perahu tak berani masuk karena arus sangat deras, kata Joko Purwanto, Kepala Desa Ngompro. Kalimat yang dicetak tebal pada paragraf di atas merupakan ide pokok dari paragraf tersebut. Jeda Info Kohesif artinya keterpaduan antarkalimat dalam satu paragraf, sedangkan koheren artinya keterpaduan antarparagraf dalam satu wacana. Tugas Baca dan cermatilah kembali teks laporan peristiwa Korban Banjir Gembira Dapat Dandang, kemudian kerjakanlah tugas-tugas berikut 1. Carilah paragraf-paragraf yang belum padu belum ada penanda
2 Mengumpulkan bahan tentang tema yang akan ditulis. 3. Membuat kerangka tulisan. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah tulisan dengan cara: (1) membuat penjelasan umum tentang peristiwa atau sesuatu; (2) membuat paragraf tentang bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi; dan (3) membuat paragraf kesimpulan.
Paragraf Berdasarkan contoh-contoh yang disajikan terdapat dua objek yang diungkapkan dalam deskripsi. yakni orang dan tempat. Atas dasar itu. karangan deskripsi dipilah atas dua kategori, yakni karangan deskripsi orang dan karangan deskripsi tempat Suparno, 2002 Dan Contoh 1 sampai dengan 10 contoh yang diberikan didominasi contoh tempat, bukan? Ya, Anda benar, hampir semuanya bercorak pendeskripsian tempat dan hanya Contoh 2 yang merupakan contoh pendeskripsian tokoh. Untuk lebih jelasnya silakan simak kembali Contoh 2 tersebut. C. Memperbaiki dan Menyusun Paragraf Deskripsi Saat menyusun paragraf, apa pun corak pengembangannya, haruslah selalu memenuhi persyaratan pengembangan paragraf. Menurut Akhadiah dkk. 1999 148 sebuah paragraf yang baik mempunyai tiga syarat, yaitu 1 kesatuan, 2 kepaduan, dan 3 kelengkapan. Ketiga syarat tersebut juga sudah Anda pelajari pada paparan modul awal Buku Materi Pokok ini. Dalam menyusun paragraf deskripsi, ketiga syarat tersebut harus hadir. Artinya, jika saat pengembangan terdapat kalimat yang tidak satu ide pokok, tidak menunjukkan kepaduan, dan tidak menunjukkan kelengkapan, maka kalimat-kalimat tersebut tidak dapat disebut membangun paragraf deskripsi. Untuk memperdalam pemahaman Anda, berikut kami sajikan paragraf deskripsi berikut ini Paragraf Contoh 11 Petualangan lidah saya bertanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang berlokasi di gapura Pasar Klewer. Pasar Klewer adalah salah satu ikon kota Soto yang terkenal. Buka tiap pukul. siang, warung yang lazim diserbu warga yang hendak menikmati “lundin” lunch dinner-makanan di antara makan siang dan malam. Layaknya tempat makan favorit, ia diantre pengunjung jauh sebelum jam buka. Tengkleng kambing sekilas mirip gulai. Sebagai olahan kental, gutai disuka banyak orang. Perbedaannya terletak pada kuah tengkleng tidak menggunakan santan. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkleng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, yakni menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih Langsung dari batang tutang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tutang, warung menyediakan daging dan bagian kepala, jeroan, serta otak. Dimodifikasi dan “Wisata Kuliner di Kota Batik”, Garuda Magazine, 1 Agustus 2010 hataman 118. Jika kalian cermati dua paragraf tersebut, apakah Anda mengetahui bagian mana yang mengacaukan ciri paragraf yang padu? Ya, Anda benar, kalimat kedua paragraf pertama adalah kalimat yang tidak satu bahasan, sementara kalimat ketiga paragraf pertama belum menggambarkan kemudahan pemaknaan karena konstruksi yang tidak lengkap. Sementara itu, dalam Paragraf paragraf kedua kalimat kedua juga hadir “mengacaukan” kepaduan makna yang mestinya terjalin. Fokus pada tema yang dibahas menjadi terganggu dengan paparan tentang karakteristik gulai. Nah, coba bandingkan dengan paragraf berikut ini dan Anda bandingkan dengan Contoh 11. Contoh 12 Petualangan lidah saya berlanjut ke warung tengkleng Bu Edi yang belokasi di gapura Pasar Klewer. Warung yang buka tiap pukul ini lazim diserbu warga yang hendak menikmati “lundin” Lunch dinner-makanan di antara makan siang dan malam. Layaknya tempat makan favorit, pengunjung sudah mengantre jauh sebelum warung tersebut dibuka. Tengkleng kambing sekitas mirip gulai. Perbedaannya tertetak pada kuahnya. Jika kuah gulai menggunakan santan, maka tidak demikian dengan kuah tengkleng. Daging yang masih menempel pada tulang dimasak hingga empuk dan tidak berbau, kemudian disajikan di dalam mangkuk atau piring. Yang unik dari tengkteng adalah kian besar tulangnya, kian disukai, karena pelanggan akan menyedot sumsum yang bercampur bumbu gurih langsung dari batang tulang. Bagi yang tidak menyukai daging yang menempel pada tulang, warung tersebut menyediakan daging dan bagian kepala, jeroan, serta otak. Jika mengacu pada paparan sebagaimana Contoh 12 tentu Anda memahami betul bagaimana prinsip Paragraf Penjelasan ini tentu saja sekaligus membantu Anda bahwa ketika akan menulis suatu paragraf deskripsi, batasi pembahasan pada satu topik yang menjadi sentralnya. Untuk membantu mempermudah Anda dalam menyusun paragraf deskripsi, berikut ini disajikan rambu-rambu Suparno, 2002 yang dapat Anda ikuti. Karena sifatnya rambu-rambu, Anda pun boleh mencari dalam bentuk dan cara yang mungkin berbeda. Langkah yang harus Anda lakukan setidaknya adalah 1. Tentukan apa yang akan dideskripsikan misalnya apakah akan mendeskripsikan orang atau mendeskripsikan tempat; 2. Rumuskan tujuan pendeskripsian apakah deskripsi dilakukan sebagai alat bantu karangan narasi, eksposisi, argumentasi, persuasi atau tujuan lain yang sifatnya reportase; 3. Tetapkan bagian yang akan dideskripsikan kalau yang dideskripsikan orang, apakah yang akan dideskripsikan itu ciri-ciri fisik, watak, gagasannya, atau benda-benda di sekitar tokoh?, kalau yang dideskripsikan tempat, apakah yang akan dideskripsikan keseluruhan tempat atau hanya bagian-bagian tertentu saja yang menarik? Jadi, dalam tahap ini Anda harus mengumpulkan data dengan mengamati objek yang ditentukan serta menyusunnya ke dalam urutan yang padu; 4. Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan hal-hal apa saja yang akan ditampilkan untuk membantu memunculkan kesan dan gambaran kuat mengenai Paragraf sesuatu yang dideskripsikan, atau pendekatan apa yang akan digunakan penulis. Latihan 1. Cobalah anda tulis sebuah paragraph deskripsi dengan pilihan tema kemacetan antre membeli smartpone di mall jakarta, atau kekisruhan pembagian sembak, kemudian kembangkan paragraf tersebut dalam 300 kata?. 2. Pilihlah satu tema yang anda kuasai, kemudian buatlah karangan yang adapt anda gunakan sebagai pedoman dalam pengembangan paragraph deskripsiyang anda susun, dalam pengembangan paragraph harus ada prinsip kesatuan , kepaduan, dan kelengkapan 3. Kemudian diskusikan hasil pekerjaan anda dengan sejawat dan tutor?.
\n \n\n \n menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf
Alineaatau paragraf merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. topik merupakan hal terpernting dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah
– Simak inilah daya jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 150. Pada halaman 150 resep Bahasa Indonesia kelas 7 terletak tugas tentang Menelaah dan Memperbaiki Kepaduan Gugus kalimat. Siswa diharapkan mencoba menjawab sendiri justru dahulu dengan sambung tangan bani adam lanjut usia, sebelum mengintai daya jawaban. Jika sudah, sosok tua bisa mencocokkan jawaban yang ditulis anak dengan jawaban di bawah ini. Berikut muslihat jawaban soal Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs pada Halaman 150 Tanya dan daya jawaban Bahasa Indonesia Kelas bawah 7 Pekarangan 150. Baca lagi Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs puas Halaman 24 Menelaah dan Menyunting Kepaduan Gugus kalimat Bacalah teks berjudul “Naning” berikut! Carilah kalimat yang bukan padu pada tiap paragraf! Manakah paragraf yang tidak padu pada teks di atas! Jelaskan alasanmu! Baca juga Kiat Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 73 Dinamika dan Budaya Penduduk Afrika Jawaban 1. Paragraf yang tak padu terletak plong paragraf 1 kalimat ke-3 yakni “Sejumlah jenis sigenting memiliki sengat nan sebetulnya berwatak fatal bagi.” Dapat dilihat bahwa lega kalimat “berperilaku fatal bagi”, punya gabungan prolog yang tidak padu atau belum konseptual. Seharusnya kalimat tersebut diubah atau diperbaiki menjadi sebagai halnya berikut “Beberapa jenis tabuhan memiliki sengat nan sebetulnya bersifat fatal lakukan sosok.” 2. Paragraf yang tidak padu terletak pada paragraf 5 kalimat ke-1 ialah “Memang lebah berfaedah dalam beraneka ragam bidang.” Seharusnya kalimat tersebut diubah atau diperbaiki menjadi seperti berikut “Lebah bermanfaat internal berbagai ragam permukaan.” * Disclaimer Jawaban di atas hanya digunakan makanya ibu bapak buat memandu proses belajar anak. Sebelum meluluk kunci jawaban, murid harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan kata sandang ini untuk menyunting hasil pencahanan peserta. Source
.

menelaah dan memperbaiki kepaduan paragraf